Selasa, 15 Juli 2014

MAKALAH BALITA


BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar belakang
Bayi merupakan makhluk yang perlu dilindungi. Semua kebutuhanya harus dipenuhi seperti yang diinginkanya, tetapi ia belum pandai menyatakan keinginan itu. Ia hanya pandai menangis. Bila seorang ibu mendengar bayinya menangis, ibu yang pertama kali mempunyai bayi itu tentu merasa bingung tidak mengerti apa yang harus diperbuatnya.
Masa bayi di anggap sebagai masa dasar, karena merupakan dasar periode kehidupan yang sesungguhnya. Karena pada saat ini banyak pola perilaku, sikap, dan pola ekspresi emosi terbentuk.
Perkembangan pribadi di dominasi oleh berbagai macam perasaan, baik perasaan senang ataupun tidak senang menguasai diri bayi, sehingga setaip perkembangan pungsi perbadi dan tingkah laku bayi sangat dipengaruhi oleh perasaanya. Perasaan sendiri tidak tumbuh dengan sendirinya, melainkan berkembang sebagai akibat dari adanya reaksi-reaksi bayi terhadap stimuli lingkungan. Masa bayi di sebut juga:
§  Masa dasar yang sesungguhnya;
§  Masa di mana perubahan dan perubahan berjalan pesat;
§  Masa berkurangnya ketergantungan;
§  Masa meningkatnya individualitas;
§  Masa permulaan;
§  Masa berkebangnya penggolongan peran seks;
§  Masa yang menarik;
§  Masa permulaan kreativitas; dan
§  Masa berbahaya.
Manusia hidup tidaklah secara permanen, melainkan terus berubah-ubah. Mulai dari pembuahan, menjadi janin, bayi, lahir, dewasa, dan akhirnya mati. Saat bayi lahir, belum memiliki kemampuan apapun kecuali menangis. Dengan cara berinteraksi secara terus-menerus dengan lingkungan sekitar, bayi akan lebih menyempurnakan diri, hingga bayi tersebut mengalami perubahan fisik sampai menjadi lebih seimbang.
Seiring berjalannya waktu, bayi tersebut terus mengalami perubahan. Perilaku dan keterampilannya juga semakin berkembang. Bayi tersebut mulai bisa melakukan hal-hal tertentu, seperti membalikan badan, duduk, merangkak, berdiri dan akhirnya bisa berjalan dan berlari.
Perkembangan dan pertumbuhan merupakan hal yang penting untuk kita pelajari dan kita pahami. Banyak para pendidik dan orang tua yang belum memahami perkembangan-perkembangan anak. Sehingga masih ada pendidik dan orang tua yang menerapkan sistem pembelajaran tanpa melihat perkembangan anak. Hal ini akan berakibat adanya ketidak seimbangan antara system pembelajaran dengan perkembangan anak yang akan menyulitkannya untuk mengikuti system pembelajaran yang ada. Dengan mengetahui faktor-faktor perkembangan dan pertumbuhan anak diharapkan kita akan mudah mengetahui system pembelajaran yang efektif, efisien, terarah dan sesuai dengan perkembangan anak.
Untuk mengembangkan potensi anak didik dan menciptakan generasi-generasi masa depan yang berkualitas, maka diperlukan adanya pemahaman tentang perkembangan dan pertumbuhan anak. Dengan demikian, sebagai pendidik kita diharuskan mengetahui dan memahami perkembangan dan pertumbuhan peserta.

B.     Rumusan Masalah
1.       Pengertian Balita
2.       Penyakit-Penyakit Yang Ada Di Balita
3.       Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan
4.       Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan
5.       Komunikasi pada balita
6.       Peran Lingkungan Terhadap Perkembangan Bayi

C.     Tujuan
1.       Pengertian Balita
2.       Penyakit-Penyakit Yang Ada Di Balita
3.       Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan
4.       Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan
5.       Komunikasi pada balita
6.       Peran Lingkungan Terhadap Perkembangan Bayi
BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian Balita
Balita adalah bayi yang berada pada rentang usia 0-5 tahun. Pada usia ini otak anak mengalami pertumbuhan yang sangat pesat yang dikenal dengan istilah masa keemasan (the golden ege), dan pada masa ini harus mendapatkan stimulasi secara menyeluruh baik kesehatan, gizi, pengasuhan dan pendidikan. Istilah ini sudah sering di dengar dan di pahami oleh semua orang tua, karena mereka menginginkan anaknya tumbuh menjadi anak yang cerdas, tapi sedikit yang memanfaatkan peluang ini, karena mereka merasa pertumbuhan anak adalah proses alami yang akan terjadi dengan sendirinya tanpa dengan interpretesi orang tua atau siapapun

B.     Penyakit-Penyakit Yang Ada Di Balita
1.       Demam
Saat Ibu meraba tubuh si Kecil dan suhu tubuhnya melebihi kondisi normal, ini bisa jadi tubuhnya sedang berusaha untuk mengenali dan melawan beragam virus serta bakteri. Pertolongan pertama yang bisa Ibu lakukan adalah dengan memberinya obat penurun demam. Perlu diketahui ya Bu, demam yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kejang pada anak. Bila ada riwayat kejang atau panas tidak juga turun setelah minum obat penurun panas, segera bawa si Kecil ke dokter ya Bu. Perhatikan pula gejala-gejala lainnya yang muncul selain demam, agar Ibu bisa segera mengenali kemungkinan penyebab utamanya.
2.       Pilek
Pada umumnya virus pilek menyerang pada musim hujan, atau pergantian dari musim panas ke musim hujan. Virus ini mudah menyebar di dalam ruangan. Ditambah lagi dengan kebiasaan balita yang sering memasukkan tangan atau benda lain ke dalam mulut, sehingga mikroorganisme dengan mudah masuk ke dalam tubuh. Balita yang terserang pilek akan mengalami gejala-gejala seperti bersin-bersin, hidung tersumbat atau berlendir, demam ringan, dan batuk.
Untuk meredakan demam, Ibu bisa memberikan obat penurun demam. Sedangkan untuk meredakan hidungnya yang tersumbat, Ibu bisa menggunakan obat tetes hidung. Atau, Ibu juga bisa menyedot cairan dari hidungnya dengan menggunakan bantuan alat berupa bola karet yang dilekatkan kateter karet lunak atau plastik. Banyak minum air putih juga akan membantu mengencerkan dahak. Bila pilek berlangsung lebih dari 10 hari, sebaiknya Ibu membawa si Kecil ke dokter anak. 
3.       Diare
Bila frekuensi BAB anak menjadi lebih sering dan fesesnya lebih encer (berair), berarti si Kecil mengalami diare. Pada umumnya diare disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Penyebab lainnya adalah alergi makanan dan reaksi terhadap obat.
Diare biasanya tidak berbahaya asalkan Ibu dapat menjaga kecukupan asupan cairan dan nutrisi si Kecil. Diare umumnya hanya menyebabkan dehidrasi ringan seperti mulut yang sedikit kering, lebih sering haus, dan berkurangnya urin. Hal yang harus Ibu lakukan adalah menjaga kecukupan asupan cairan si Kecil dengan memberikannya minum dalam jumlah banyak, bisa berupa air putih, cairan elektrolit (oralit), atau minuman manis. Jika diare tergolong parah dan terus berlangsung lebih dari 24 jam, sebaiknya Ibu segera berkonsultasi dengan dokter anak.
4.       Muntah
Jika si Kecil memuntahkan makanan dari mulutnya, Ibu jangan panik dulu, karena itu bisa jadi reaksinya saat diperkenalkan dengan beberapa makanan baru atau terlalu banyak makan. Atau bisa juga karena dia alergi dengan makanan yang diberikan. Bila si Kecil sering muntah, dikhawatirkan kemungkinan penyebabnya adalah gastroenteritis (radang pada saluran pencernaan), keracunan makanan, atau masalah serius lainnya, sehingga perlu segera ditangani dokter.
5.       Cacar Air
Penyakit ini memperlihatkan gejala khas berupa bintik-bintik merah pada tubuh yang beberapa hari kemudian berubah menjadi benjolan-benjolan berisi air yang menyebar ke seluruh tubuh dan menimbulkan rasa gatal. Untuk mengatasinya, Ibu bisa mengoleskan krim untuk membantu mengurangi rasa gatal. Kalau si Kecil mengalami demam, berikan obat penurun demam.
Pemberian vaksin akan mampu menangkal serangan cacar air secara efektif. Namun, meski si Kecil tidak mendapatkannya, cacar air biasanya akan sembuh dengan sendirinya. Harap ingat ya Bu, virus cacar air sangat mudah menular, jadi sebaiknya Ibu tidak membolehkan balita keluar rumah sampai ia benar-benar sembuh.
6.       Campak
Penyakit yang disebabkan oleh virus campak atau morbili ini menimbulkan bercak-bercak merah yang menyebar ke seluruh tubuh si Kecil. Sebelum bercak merah timbul, si Kecil mengalami demam tinggi yang turun naik dan terkadang juga disertai diare. Umumnya jika bercak merah sudah keluar, maka demam akan turun dengan sendirinya. Bercak merah nantinya akan menjadi kehitaman sampai akhirnya menghilang.
Ibu bisa melakukan pengobatan untuk menangani gejala yang timbul, yaitu dengan memberikan obat penurun demam dan menjaga kecukupan asupan cairan bila disertai diare. Bila setelah 1-2 hari pengobatan, gejala-gejala yang timbul membaik, maka si Kecil cukup dirawat di rumah saja. Tapi kalau gejala-gejala tidak kunjung membaik setelah diberikan pengobatan, maka Ibu harus segera membawanya ke rumah sakit. Campak tergolong penyakit menular lho Bu, jadi bila si Kecil dirawat di rumah, pastikan ia ditempatkan di tempat tersendiri agar tidak menularkan ke orang lain. Akan lebih baik bila Ibu melakukan pencegahan dengan memberikan imunisasi campak kepada si Kecil.
7.       Masalah Kulit
Terdapat beragam gangguan pada kulit balita dengan penyebab yang berbeda-beda. Dermatitis atopik merupakan penyakit kulit yang paling umum diidap anak. Penyebabnya adalah alergi atau kulit yang sangat sensitif. Si Kecil akan merasa gatal dan kulitnya terlihat kemerahan, pecah, dan mengelupas. Ada pula impetigo yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan ditandai dengan bintik-bintik di sekitar mulut dan hidung. Penyakit kulit lainnya yang bisa menyerang balita adalah kudisan. Bila si Kecil mengalami masalah kulit, ada baiknya Ibu berkonsultasi dengan dokter anak.
8.       Infeksi Telinga Tengah
Infeksi pada telinga tengah umumnya disebabkan oleh virus dan menyertai flu. Gejala-gejalanya antara lain demam, keluarnya cairan bening dari salah satu atau kedua telinga, dan pusing. Sebagai pertolongan pertama, Ibu bisa memberikan obat penurun demam. Infeksi ini biasanya akan sembuh dalam beberapa hari kok. Agar tidak terjadi secara berulang atau menjadi lebih parah, sebaiknya Ibu membawa si Kecil ke dokter untuk diperiksa

Tabel Perkembangan Bayi 

Usia
Keterampilan-keterampilan Utama
Kerampilan-keterampilan yang akan dikuasai
Keterampilan-keterampilan lebih lanjut
1 bulan
§ Mengangkat kepala ketika berbaring tengkurap
§ Merespon suara.
§ Menatap wajah
§ Pandangan bayi untuk dapat mengikuti objek walaupun hanya beberapa saat.
§ Mengeluarkan suara: ooh dan aah
§ Dapat melihat pola berwarna hitam-putih
§ Tersenyum, tertawa
§ Menahan kepala pada 45 derajat.
2 bulan
      Suara:· coo dan gumamam
      Dapat· mengikuti benda lebih lama
      Mulai· memperhatikan tangannya
      Dapat· mengangkat kepala dan menahannya untuk beberapa saat.
      Tersenyum,· tertawa
      Menahan· kepala pada posisi 45 derajat
      Dapat membuat· gerakan-gerakan yang lebih teratur (lebih halus)
    Dapat menegakkan kepala· dan menahannya agak lama
    Kaki sudah cukup kuat· untuk menahan beban ringan
    Dapat mengangkat kepada· dan bahu saat tidur dengan posisi tengkurap.
3 bulan
      Dapat· mengenali wajah dan wangi tubuh orang yang biasa dekat dengannya (ibu )
      Dapat· mengangkat kepala dan menahannya dengan stabil.
      Visual: dapat· mengikuti obyek yang bergerak.
      Dapat· berteriak, nyerocos, dan tertawa kecil (terkekeh)
      Memainkan· ludah menjadi gelembung (balon)
      Dapat· mengenali suara orang-orang terdekat.
      Dapat· melakukan mini push-up.
    Dapat berguling, dari· tengkurap menjadi terlentang
    Dapat berespon terhadap· suara keras
    Dapat mengarahkan kedua· tangan untuk memegang mainan.
4 bulan
      Tersenyum,· tertawa
      Dapat· mengangkat beban pada kakinya
      Tertawa kecil· (terkekeh) bila Anda berbicara dengannya
         · Dapat menggenggam mainan
         · Berguling, dengan posisi dari belakang ke depan
       · Meniru suara : “baba”, “dada”
       · Tumbuh gigi pertama
       · Mulai siap untuk makanan lunak selain ASI.
5 bulan
      Dapat· membedakan warna-warna dasar (mencolok)
      Mulai bermain· dengan tangan dan kakinya.
      Dapat· mengenali namanya, terutama bila dipanggil
      Berespon· terhadap suara-suara baru yang datang padanya
      Dapat· berguling dari tengkurap ke depan dan sebaliknya.
    Mulai dapat duduk sendiri· beberapa saat.
    Mulai memasukkan· benda-benda ke dalam mulutnya.
    Mulai muncul kecemasan· akan perpisahan dengan orang terdekat (biasanya orangtua)
6 bulan
      Dapat menoleh· ke arah suara-suara baik benda maupun orang-orang di sekitarnya.
      Menirukan· suara atau bunyi-bunyian.
      Berguling· dari tengkurap ke terlentang dan sebaliknya.
      Sudah siap· untuk makan makanan lunak (tidak ASI Ekslusif lagi).
      Dapat duduk· sendiri tanpa sandaran.
      Senang· memasukkan benda-benda ke mulutnya.
      Dapat· memindahkan objek dari tangan satu ke tangan lainnya. (misal: dari tangan kiri ke tangan kanan).
    Dapat melambaikan tangan· (lambaian goodbye)
    Dapat berdiri dengan· berpegangan pada benda-benda di sekitarnya.
    Dapat membenturkan dua· objek (misalnya: mainannya saling dibenturkan)
    Mulai mengerti· benda-benda yang dipegangnya.
8 bulan
      Dapat berkata· ”mama” dan ”dada”, kepada kedua orang tuanya (namun tidak spesific mama untuk ibu, dada untuk ayah).
      Dapat · memindahkan benda atau mainan dari tangan yang satu ke tangan yang lainnya.
      Berdiri· dengan berpengangan
      Merangkak·
      Dapat· menunjuk benda
      Mencari· benda-benda yang disembunyikan.
    Belajar untuk berdiri· sendiri.
    Dapat mengambil benda· dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk (seperti menjepit).
    Mulai dapat· mengekspresikan keinginannya dengan bahasa tubuh (misalnya meminta susu dengan menunjuk tempat susu).
9 bulan
      Dapat berdiri· dengan berpegangan.
      Mulai· mengoceh.
      Mulai· mengenali &mengetahui benda-benda disekitarnya.
      Mulai· mengeksplorasi/ berjalan sambil berpegangan.
      Dapat minum· dari gelas bertutup (sippy cup-gelas bertutup yang ujung tutupnya bercorong bolong-bolong seperti dot)
      Dapat makan· dengan menggunakan tangannya sendiri.
      Dapat· membeturkan dua benda yang ada ditangannya.
    Bermain ciluk ba·
    Dapat mengatakan ’mama’· dan ’dada’ dengan tepat (mama kepada ibu dan dada ke ayah)
10 bulan
      Melambaikan· tangan (goodbye)
      Mengambil· benda dengan ibu jari dan telunjuk seperti menjepit (menjumput)
      Dapat· merangkak dengan baik.
      Mengatakan· ’mama’ dan ’dada’ dengan tepat.
      Dapat· mengekspresikan keinginannya dengan gerakan
    Dapat berdiri sendiri· dalam beberapa saat
    Dapat menaruh barang ke· dalam tempat tertentu (misalnya kotak)
11 bulan
      Mengatakan· ’mama’ dan ’dada’ dengan tepat.
      Bermain ciluk· ba
      Dapat berdiri· sendiri untuk beberapa detik.
     · Mengeksplorasi sekitarnya
      Mulai· mengerti ’tidak’ dan instruksi singkat lainnya (misalnya ambil,  itu)
      Mulai suka· menaruh atau memindahkan benda ke dalam tempat tertentu (misalnya kotak)
    Mengatakan 1 kata lain· selain ’mama’ dan ’dada’
    Dapat membungkuk dari· posisi berdiri.
12 bulan
      Meniru orang· lain
      Menyatakan· keinginan dengan gerakan tubuh (seperti menunjuk, menggeleng, mengangguk)
      Mulai· berjalan beberapa langkah
      Mengatakan 1· kata lain selain ’mama’ dan ’dada’
    Berjalan sendiri·
    Membuat coretan dengan· crayon
    Menga·takan 2 kata lain selain ’mama’ dan ’dada’
13 bulan
      Menggunakan· dua kata secara tepat seperti kata ’hai’ dan bye (dadah).
      Mengambil· benda sambil membungkuk
      Senang· melihat bayangannya (misalnya bercermin)
      Dapat menahan· tangan dan kakinya untuk membantu orang lain memakaikan pakaian padanya.
    Menggabungkan kata dan· gerakan untuk menyatakan keinginannya (misalnya susu sambil menunjuk tempat susu)
    Dapat menggelindingkan· bola.
14 bulan
      Makan dengan· tangan
      Dapat· mengambil benda dari kotak/ mengosongkan kotak
      Meniru orang· lain
      Sudah dapat· berjalan dengan ditatah
      Meniru· permainan
      Menunjuk· anggota badannya saat ditanya (misalnya: dapat menunjuk kepala, telinga)
      Dapat· merespon perintah yang datang padanya (misalnya: cium ibu)
    Dapat menggunakan sendok· atau garpu.
    Dapat memasangkan tutup· dengan tempatnya.
    Dapat mendorong atau· menarik mainan sambil berjalan.
15 bulan
      Bermain· dengan bola
      Menguasai 3· kata dan sering digunakan
      Berjalan· mundur
      Membuat· coretan-coretan dengan menggunakan crayon
      Dapat berlari·
      Mengadopsi· kata ’tidak’ sebangai kata favorit.
    Minta diambilkan· barang-barang
    Dapat meletakan jari· didepan mulutnya dan mengatakan ’shh’
16 bulan
      Dapat· membalik halaman buku.
      Cenderung· temper tantrum bila frustrasi/marah
      Memiliki· benda tertentu yang selalu ingin dipegangnya.
      Mulai belajar· mendaki/menaiki sesuatu
      Dapat· menumpuk 3 balok
      Menggunakan· sendok atau garpu
      Belajar cara· yang tepat untuk menggunakan benda tertentu (misalnya telepon)
    Dapat membuka salah satu· bajunya sendiri (misalnya celana atau kaus).
    Mulai susah makan /· rewel/banyak maunya
    Tidur siang satu kali.·
17 bulan
      Mulai· menggunakan 6 kata secara teratur
      Senang· bermain pura-pura (misalnya: bermain menjadi superman)
      Senang· mengendarai mainan.
      Memberi makan· boneka
      Ucapannya· mulai jelas
      Dapat· melempar bola dengan lebih baik.
    Berjoget mengikuti musik·
    Dapat mengelompokkan· mainan berdasarkan warna, ukuran atau benutknya
    Dapat menendang bola ke· depan.
18 bulan
      Mau membaca· buku sendiri
      Membuat· coretan-coretan
      Dapat· membentuk kalimat dengan 2 kata (misalnya: mau makan)
      Dapat sikat· gigi dengan bantuan
      Dapat· menumpuk 4 balok.
    Dapat melempar bola· dengan ayunan yang tinggi.
    Dapat membongkar pasang· mainan
    Mulai menunjukkan· kesiapan untuk melakukan toilet training.
19 bulan
      Dapat· menggunakan sendok dan garpu
      Berlari·
      Melempar bola· dengan ayunan kecil
      Menikmati· membantu orang-orang disekitar (misalnya menyapu, mengambil barang)
      Mengerti· hampir 200 kata
      Dapat· mengenali bila melakukan kesalahan (misalnya memanggil kucing sebagai ayam)
    Dapat mencuci tangan dan· mengeringkannya dengan bantuan orang lain.
    Dapat menunjuk gambar· atau benda tersebut ketika disebutkan namanya.
    Dapat mengenali ketika· ingin buang air kecil.
20 bulan
      Memberi makan· boneka
      Dapat· mencopot bajunya sendiri
      Dapat· membuang benda dengan mencontoh orang lain (misalnya membuat sampah).
      Belajar· kata-kata baru 10 atau lebih dalam 1 hari.
      Dapat menaiki· tangga (namun mungkin tidak dapat turun)
    Mungkin mulai· mengeksplorasi alat kelaminnya.
    Menggambar garis lurus.·
    Dapat menyebutkan· beberapa anggota badannya.
21 bulan
      Dapat menaiki· tangga
      Dapat membuat· tujuan yang mudah misalnya memutuskan untuk menaruh mainan ditempat tertentu
      Melempar bola· dengan ayunan tinggi/kuat
      Menendang· bola
      Menyusun 6· balok
    Menyebutkan nama gambar· tertentu pada buku
    Dapat menuruni tangga·
22 bulan
      Menendang· bola
      Dapat· mengikuti 2 instruksi yang diberikan padanya (misalnya ambil bolanya dan berikan ke ibu)
      Dapat· menyusun puzzle sederhana
      Menggambar· garis lurus
      Menyebutkan· beberapa anggota tubuhnya.
     Dapat memakai baju· yang longgar
    Mungkin siap untuk tidur· ditempat yang lebih besar
    Memahami konsep· kebalikan. Misalnya tinggi vs pendek
23 bulan
      Dapat· menyebutkan gambar dalam sebuah buku
      Dapat· menggunakan 50-70 kata-kata.
      Dapat membuka· pintu
      Dapat· menyanyikan lagu/melodi sederhana
      Mulai· tertarik untuk bermain dengan anak lain.
    Membicarakan diri sendiri· (seperti apa yang disukai, tidak disukai)
    Sering bertanya ’kenapa?’·
24 bulan
      Dapat· menyebutkan sedikitnya 6 anggota tubuhnya
      Setengah dari· perkataannya mulai dapat dipahami.
      Dapat· mengucapkan kalimat dari 2-3 kata
      Berbicara· tentang dirinya sendiri
      Mengatur· benda-benda berdasarkan kategorinya
      Dapat· berjalan menuruni tangga
    Mulai mengerti konsep· abstrak seperti ’nanti’ atau ’sebentar lagi’.
    Mulai menyadari adanya· perbedaan jender laki-laki dengan perempuan.
    Belajar melompat.·
25-26 bulan
      Dapat· menyusun 6 balok
      Cara berjalan· lebih halus.
      Menggunakan· kata ganti orang seperti saya, kamu
      Mencuci dan· mengeringkan tangan sendiri.
    Dapat mengucapkan· kata-kata dengan jelas
    Dapat menggambar garis· vertikal.
27-28 bulan
      Melompat· dengan kedua kaki
      Dapat membuka· pintu
     · Mengerti/memahami istilah. Misalnya besar, halus, dll
      Menggambar· garis vertikal.
    Mulai mengenali alfabet.·
    Dapat berdiri dengan satu· kaki. (keseimbangan)
29-30 bulan
      Menggosok· gigi dengan bantuan orang lain
      Mencuci dan· mengeringkan tangan sendiri
      Dapat menggambar· lingkaran
      Dapat berdiri· dengan satu kaki (keseimbangan)
    Dapat memakai kaus·
    Menyebutkan 1 warna·
    Menyebutkan 1 nama teman·
31-32 bulan
      Dapat· menyebutkan namanya sendiri
      Menggambar· lingkaran
      Memakai kaus snediri·
      Dapat berdiri· dengan satu kaki bergantian untuk beberapa saat.
      Mengenali· alfabet
      Menggosok· gigi sendiri
    Menggunakan 2 kata sifat·
    Dapat menggambar silang·
    Dapat menunjuk benda bila· orang lain menyebutkan fungsinya (misalnya bila ibunya bilang mana tempat untuk minum? Dia dapat menunjuk gelas)
33-34 bulan
      Dapat· menyebutkan 1 jenis warna
      Dapat· menyebutkan 1 nama temannya
      Dapat· mengikuti percakapan sederhana.
      Dapat naik· dan turun tangga dengan kaki kanan dan kiri.
      Mulai· mengunakan istilah diatas, didalam, disana.
      Perkataan· sudah lebih jelas (75% dapat dimengerti).
      Dapat· menyusun 8 blok.
    Dapat melakukan toilet· training (diminta untuk pipis atau buang air besar) di siang hari.
    Dapat· menggoyang-goyangkan ibu jari (jempol).
    Dapat mengekspresikan· berbagai emosi (misalnya marah, senang, sedih, takut dsb).
    Dapat menggambar· stick figure (gambar orang yang terdiri dari lingkaran dan garis silang saja)
35-36 bulan
      Dapat· mengenali kegunaan 2 benda
      Dapat membuat· kalimat yang terdiri dari 3-4 kata.
      Dapat· menyebutkan 2 kegiatan seperti melompat dan meloncat.
      Dapat· melompat di tempat dan melompati sesuatu.
      Dapat· mengikuti 2 atau 3 perintah/permintaan.
      Dapat· berpisah dari orang tuanya.
      Dapat· mengendarai sepeda roda 3.
    Dapat berdiri diatas satu· kaki dengan bergantian selama 3 detik.
    Dapat berpakaian sendiri.·


C.     Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Pada dasarnya pertumbuhan manusia itu berbeda satu dengan yang lainnya karena mereka memiliki perbedaan genetic dan asupan dari masing-masing manusia. Sehingga bisa dikatakan bahwa faktor dari pertumbuhan manusia itu sendiri merupakan hal penting dalam perkembangan manusia . Faktor-faktornya adalah :
1.       Faktor Genetik (Keturunan)
Faktor ini merupakan factor utama yang dimiliki oleh seorang manusia dalam awal pertumbuhannya. Faktor ini sangat berpengaruh dalam proses pertumbuhannya dari bayi sampai dewasa. Biasanya factor genetic ini susah untuk diubah, karena sudah terbentuk dan melekat pada si manusia sejak mereka lahir. Dan sekalipun bisa diubah itu memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengubahnya. Contoh factor-faktor genetic manusia ; postur tubuh, warna rambut, warna kulit, sifat, tempramen dan lain-lain.
2.       Faktor Asupan
Faktor ini juga mempengaruhi dalam proses pertumbuhan manusia. Dengan pemberian asupan seperti makanan,vitamin,buah-buahah,sayuran,dll secara teratur dalam proses pertumbuhannya maka akan terbentuklah manusia yang sehat, baik sehat fisik dan sehat psikis. Asupan juga berpengaruh dengan cara berfikir, pertumbuhan badan, dan lain-lain.
3.       Faktor Lingkungan
Setelah kedua factor diatas telah dilewati segeralah anda mengetahui factor yang satu ini, factor lingkungan merupakan cara pembelajaran para manusia dalam pembangunan karakter secara alamiah dengan kata lain proses belajarnya secara otomatis. Maka dengan itu lingkungan berpengaruh dalam pembangunan sifat dan karakter mereka. Apabila factor gen dan asupan mereka telah terpenuhi dengan baik tetapi ia bergaul dan hidup dilingkungan yang salah (tidak baik) maka akan menghasilkan manusia yang tidak baik pula.
Sedangkan faktor pertumbuhan organisme pada manusia, diantaranya yaitu:
a.       Faktor sebelum lahir
Misalnya peristiwa kekurangan nutrisi pada ibu dan janin, janin terkena virus, keracunan sewaktu bayi ada dalam kandungan, terkena infeksi oleh bakteri virus dan lain-lain
b.       Faktor ketika lahir
Antara lain : pendaran pada bagian kepala bayi yang disebabkanoleh tekanan dari dinding rahim ibu sewaktu ia dilahirkan.
c.       Faktor sesudah lahir
Antar lain: pengalaman traumatik pada kepala, kepala bagian dalam terluka, kepala terpukul atau mengalami serangan sinar matahari.


d.       Faktor psikologis
Misalnya bayi yang ditinggal ibu, ayah atau kedua orangtuanya. Sebab lain ialah dibesarkan didalam institusional sehingga kurang mendapat perawatan jasmaniah dan cinta kasih. Anak-anak tersebut kemungkinan besar mengalami kehampaan jiwa, sehingga mengakibatkan kelambatan pertumbuhan fungsi jasmani dan rohani terutama perkembangan inteligensi dan emosi.

D.     Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan
Perkembangan anak tidak berlangsung secara makanis-otomatis sebab perkembangan terjadi sangat bergantung pada beberapa faktor secara simultan. Faktor tersebut antara lain :
1.       Faktor hereditas (warisan sejak lahir/ bawaan)
Hereditas merupakan factor pertama yang mempengaruhi perkembangan individu. Dalam hal ini hereditas diartikan sebagai totalitas karakteristik individu yang diwariskan orangtua kepada anak, atau segala potensi, baik fisik maupun psikis yang dimiliki individu sejak masa konsepsi (pembuahan ovum oleh sperma) sebagai pewarisan dari pihak orangtua melalui gen-gen.
Setelah terjadi pembuahan maka terjadilah perpaduan kromoson yang jumlahnya menjadi 48 pasang. Perpaduan ini pun segera diikuti oleh pembelahan diri menjadi dua organism sehingga jumlah kromoson pada sel-sel baru tersebut tetap 24 pasang. Diantara kedua organism baru tersebut terjadilah perjuangan dan yang lebih kuat dapat terus hidup. Pada akhirnya hanya satu organism yang berhasil hidup, maka akan lahir satu orang anak, tetapi apabila keduanya berhasil mempertahankan hidupnya, akan lahir anak kembar.
2.       Faktor lingkungan
Urie Bronfrenbrenner & Ann Crouter mengemukakan bahwa lingkungan perkembangan merupakan “berbagai peristiwa, situasi atau kondisi di luar organism yang diduga mempengaruhi atau dipengaruhi oleh perkembangan individu”. Lingkungan ini terdiri atas:
a.       Fisik, yaitu meliputi segala sesuatu dari molekul yang ada di sekitar janin sebelum lahir sampai kepada rancangan arsitektur suatu rumah
b.       Sosial, yaitu meliputi seluruh manusia yang secara potensial mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perkembangan individu.
Konsep lama tentang lingkungan perkembangan, memahaminya sebagai seperangkat kekuatan yang membentuk manusia, karena manusia dipandang seperti seonggok tanah liat yang dapat dicetak atau dibentuk. Sekarang dipahami bahwa manusia disamping dipengaruhi, juga mempengaruhi lingkungan fisik dan sosialnya. Dengan kata lain, dapat dikemukakan bahwa hubungan antara manusia dengan lingkungan itu bersifat saling mempengaruhi.
Hampir sama dengan pengertian diatas, J.P Chaplin (1979;175) mengemukakan bahwa lingkungan merupakan “keseluruhan aspek atau fenomena fisik dan sosial yang mempengaruhi organism individu”. Sementara itu, Joe Kathena mengemukakan bahwa lingkungan itu merupakan segala sesuatu yang berada di luar individu yang meliputi fisik dan sosial budaya. Lingkungan ini merupakan sumber seluruh informasi yang diterima individu melalui alat inderanya.
Berdasarkan ketiga pengertian diatas, bahwa yang dimaksud dengan lingkungan perkembangan siswa adalah “ keseluruhan fenomena (peristiwa, situasi, atau kondisi) fisik atau sosial yang anak yang akan dibahas yaitu menyangkut lingkungan keluarga, sekolah, kelompok sebaya, dan masyarakat.
c.       Kematangan fungsi-fungsi organis dan psikis, Kematangan merupakan fase perubahan yang dialami oleh individu karena pengaruh genetic dan berlangsung secara bertahap.
d.       Aktifitas anak sebagai subyek bebas yang berkemauan, kemampuan seleksi, bisa menolak atau menyetujui, punya emosi, serta usaha membangun diri sendiri .
Setiap fenomena atau gejala perkembangan anak merupakan produk dari kerjasama dan pengaruh timbal balik antara potensialitas hereditas dengan faktor-faktor lingkungan. Sehingga perkembangan merupakan produk dari pertumbuhan berkat pematangan fungsi-fungsi fisik, pematangan fungsi-fungsi fisik, pematangan fungsi-fungsi psikis dan usaha belajar oleh subyek anak dalam mencobakan segenap potensialitas rohani dan jasmaninya.

E.      Komunikasi pada balita
Karakteristik anak usia balita (terutama anak usia dibawah 3 tahun atau todler) sangat egosentris. Selain itu, anak juga mempunyai perasaan takut pada ketidaktahuannya sehingga anak perlu diberi tahu tentang apa yang akan terjadi pada dirinya.
Aspek bahasa, anak belum mampu berbicara secara fasih, oleh karena itu, saat menjelaskan, gunakan kata yang sederhana, singkat, dan gunakan istilah yang dikenalnya. Posisi tubuh yang baik saat berbicara pada anak adalah jongkok, duduk di kursi kecil, atau berlutut sehingga pandangan mata kita akan sejajar dengannya.
Satu hal yang akan mendorong anak untuk meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi adalah dengan memberikan pujian atas apa yang telah dicapainya atau ditunjukkannya terhadap orang tuanya (Supartini, 2004).

F.      Peran Lingkungan Terhadap Perkembangan Bayi
Seorang bayi di lahirkan dalam keadaan tidak berdaya bahkan lebih tidak berdaya bila di bandingkan dengan bayi hewan yang sedang lahir. Ketidak berdayaan bayi ini justru lebih memungkinkan kesempatan bayi untuk secara berangsur-angsur tetapi pasti berkembang menjadi lebih kuat dan intelejen dengan kapasitas perkembangan yang lebih sempurana dan berkelanjutan. Hal ini memungkinkan manusia berkembang lebih maju dari pada hewan.
Oleh karena itu keluarga adalah lingkungan yang pertama dan utama yang di harapkan dapat:
1.       Memberikan rangsangan agar sensomotoriknya dapat bereaksi
2.       Memerhatikan kesehatan dan gizi karena bayi belum bisa menolong dirinya sendiri
3.       Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk berkembangnya kemampuan berbicara
4.       Memberikan model tentang konsep moral dan nilai yang benar dan salah
5.       Memberikan pujian atas kemajuan yang telah mereka capai
6.       Memberikan kebiasaan bermain yang konstruktif









BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Lima tahun pertama merupakan masa terpenting dalam kehidupan manusia, inilah yang disebut masa emas. Pada masa ini, perubahan dalam kemampuan terbesar terjadi pada balita, termasuk pertumbuhan otak yang paling pesat, setelah itu pertumbuhan otak akan menurun seiring dengan bertambahnya umur. Secara umum untuk tumbuh kembang anak, termasuk pertumbuhan dan perkembangan otak pada masa emas diperlukan zat gizi makro (karbohidrat, lemak dan protein) dan zat gizi mikro (vitamin dan mineral). Khusus untuk pertumbuhan otak, lemak, terutama asam-asam lemak tak jenuh (polyunsaturated fatty acid = PUFA) seperti omega 3 dan omega 6 yang merupakan bahan baku pembungkus serabut saraf dalam otak, juga sangat dibutuhkan.

B.     Saran
Berbagai upaya dapat dilakukan untuk membuat balita sehat, cerdas dan lincah serta penuh kreativitas. Faktor yang mempengaruhi yaitu nutrisi dan stimulus yang berikan kepada anak. Oleh karena itu banyaklah membaca untuk menambah pengetahuan dalam mendidik anak secara optimal pada masa balita.









DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2005. Psikologi Perkembangan. Jakarta: PT Asdi Mahasatya
Hurlock, Elizabeth B. 1998. Psikologi Perkembangan, terj. Istiwidiyanti dan Soedjarwo. Jakarta: Erlangga
Anonym. 2007. Prinsip dan Praktek Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Direktorat PAUD
Papalia, Diane E, Etc. 2008. Human Development (Psikologi Perkembangan, terjemahan A. K. Anwar). Jakarta: Kencana Prenada Media Grup
Markum.  A.H. dkk. Ilmu Kesehatan Anak. FKUI. Jakarta. 1991