SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN
KONSELING
A. Topik Permasalahan/ Bahasan : Menumbuhkan
Rasa Optimis
B.
Bidang
Bimbingan : Pribadi
C. Jenis Layanan : informasi
D. Standar Kompetensi : Menata tujuan dan hasil yang ingin dicapai
E.
Kompetensi
Dasar : Mempraktekkan sikap optimis secara pribadi
terhadap konsekuensi yang muncul dari pengambilan keputusan
F. Indikator : 1. Siswa
memahami apa itu rasa optimis terhadap diri sendiri
2. Siswa memahami pentingnya cara Menumbuhkan
Optimisme Dalam Diri
3. Siswa memahami manfaat sikap optimis pada
dirinya
G. Fungsi layanan : pemeliharaan dan pengembangan
H. Tujuan layanan/ hasil yang ingin
dicapai : mengetahui
dan memahami cara menumbuhkan rasa optimis peserta didik
I.
Sasaran
layanan : SMA
Negeri 1 Wabula Kelas XI
J.
Alokasi
Waktu : 1 x 45 Menit
K. Metode : Ceramah, diskusi dan
tanya jawab
L.
Alat
dan Bahan : Papan Tulis, Spidol dan Buku
M. Langkah-Langkah : 1. Awal
ü Guru
masuk memberikan salam
ü Absensi
siswa
2. Inti
ü Memberikan
penjelasan mengenai materi yang akan dibawakan
ü Melakukan
Tanya jawab seputar materi yang telah dijelaskan.
N. Materi :
Optimisme merupakan sikap selalu mempunyai harapan baik dalam
segala hal serta kecenderungan untuk mengharapkan hasil yang menyenangkan.
Optimisme dapat juga diartikan berpikir positif. Jadi optimisme lebih merupakan
paradigma atau cara berpikir.
Sewaktu mengalami kegagalan atau tekanan hidup, bagaimana
perasaan seorang optimis? Seorang yang berpikiran positif atau berpikir secara
optimis tidak menganggap kegagalan itu bersifat permanen. Hal ini bukan berarti
bahwa ia enggan menerima kenyataan. Sebaliknya, ia menerima dan memeriksa
masalahnya. Lalu, sejauh keadaan memungkinkan, ia bertindak untuk mengubah atau
memperbaiki situasi. Berikut ini beberapa manfaat bersikap
optimis yaitu sebagai berikut :
ü Lebih
panjang umur
ü Jarang
mengalami depresi
ü Tingkat
stress lebih kecil
ü Memiliki
daya tahan tubuh yang lebih baik
ü Lebih
baik secara fisik dan mental
ü Mengurangi
resiko terkena penyakit jantung
ü Mampu
mengatasi kesulitan
Cara Menumbuhkan Optimisme Dalam
DIri
Optimisme
adalah hal terbaik yang dapat anda berikan kepada diri anda, untuk member diri
anda dukungan dan semangat untuk jangka panjang.
Para
dokter dan psikiater kini sependapat bawa rasa lelah berasal dari pikiran,
bukanlah dari masalah jasmani. Perasaan bosan, mudah marah, kesal, frustasi,
merasa dikejar-kejar, ketegangan dan kekhawatiran, semuanya merupakan emosi
yang membuat anda merasa kehabisan energy.
Obat
kuat, tidur seharian, tidak akan menolong kehidupan anda,. Untuk mendapatkan
energy, anda harus membentuk Optimisme. Disini ada beberapa hal yang anda bisa
lakukan untuk menumbuhkan rasa optimisme dalam diri anda :
1.
Lebih banyak senyum
Para ilmuwan menemukan bahwa senyum
dengan sungguh-sungguh akan mengurangi ketegangan wajah dan menimbulkan
perubahan susunan kimia ringan dalam jasmani anda.
2.
Pertahankan postur tubuh yang baik.
Berdirilah tegak, kembungkan dada, perut
tarik ke dalam, dan bahu luruskan. Anda akan merasakan semangat jiwa anda
meningkat pada saat meluruskan postur tubuh anda. Karena orang yang pesimis
umumnya berjalan bongkok. Bukankah tidak diperlukan lebih banyak energy untuk
berdiri atau duduk lebih tegak
3.
Bicaralah dengan suara yang jelas dan
bisa didengar.
Orang yang optimis akan berbicara lebih
lantang. Sering kali orang yang berbicara pelan diminta mengulangi
perkataannya, bukankah itu menghabiskan energy dua kali?
4.
Jangan anggap tugas sebagai gangguan
tetapi anggaplah setiap tugas sebagai aktivitas baru.
Jangan menggumam kesal saat mengerjakan
sesuatu, kemudian datang tugas lain yang harus anda kerjakan. Terimalah tugas
itu dengan senyuman.
5.
Hindari selalu melihat jam.
Kalau anda merasakan desakan waktu,
jangan setiap beberapa menit melihat jam. Anda hanya akan bertambah tegang dan
semangat akan pergi dari anda karena anda akan merasa waktu menjadi sangat
lambat bahkan seperti berhenti.
6.
Carilah sentuhan kreatif
Kalau anda menghadapi tugas membosankan
berulang-ulang, carilah cara untuk membuatnya menarik. Gunakan imajinasi dan
susun skenario untuk mengerjakannya. Misalnya pekerjaan anda setiap hari adalah
mencuci mobil, coba berimajinasi bahwa anda sedang mencuci mobil anda untuk
mengikuti kejuaraan dunia.
7.
Pikirkan dan bicarakan kesehatan anda
secara positif
Jangan terlalu memikirkan gangguan
kesehatan anda karena gangguan itu justru akan lebih lama tinggal di diri anda.
Berfokuslah pada hal-hal yang baik di diri dan keluarga anda.
8.
Baca, dengar dan tontonlah berita serta
informasi yang perlu anda ketahui untuk meningkatkan profesional dan pribadi
anda.
Hindari godaan untuk menghabiskan waktu
dan pikriran anda untuk membaca, menonton atau mendengar hal-hal pribadi orang
lain (gossip). karena banyak mendengar, menonton atau membaca tentang gosip
akan membuat anda cenderung sinis terhadap orng lain
9.
Pilihlah lebih banyak teman dan rekan
yang bersikap optimis
Alasan berteman sebaiknya bukan untuk
berbagi masalah serupa, tapi lebih berupa saling berbagi pemecahan dan tujuan.
10. Belajarlah
bersikap tenang dan bersahabat
Terlepas dari seberapa besarnya tekanan
yang sedang anda hadapi, cobalah untuk selalu bersikap membantu.
11. Beri
salam pada orang lain dengan ucapan yang bersemangat
Berilah semangat bagi orang lain,
sekalipun kita sedang tidak berenergi. Karena semakin sering kita memberi
semangat bagi orang lain, maka kita sendiri akan semakin berenergi.
12. Bernyanyilah
Bernyanyilah
sekuat paru-pari anda maka anda akan merasa semakin berenergi.
13. Berkonsentrasilah
pada pemikiran yang menyenangkan sebelum anda tidur
Jangan beranjak tidur dengan imajinasi
yang buruk, mengkhawatirkan sesuatu yang belum tentu terjadi, dan merenungi
atau menyesali masa lalu. Berantusiasmelah bahwa hari-hari anda akan
menyenangkan dan anda akan bangun lebih segar.
Tularkanlah antusiasme itu pada orang
lain, semakin antusiasme terbentuk di sekitar anda, semakin mudah pula untuk
mempertahankan optimism pada diri anda.
O. Penutup
ü Guru
bersama siswa menarik kesimpulan tentang materi yang telah dijelaskan.
ü Memberi
salam penutup.
P.
Rencana
Penilaian : Evaluasi Diri
(Pembiasaan
diri untuk bersikap optimis tetapi masih dalam sikap pengawasan guru dan orang
lain).
Q. Evaluasi
Untuk
melatih kemampuan siswa dalam penguasaan materi yang telah diberikan. Bilamana
telah sesuai hasil pembelajaran yang dilakukan dengan pemahaman isi pokok maka
tercapailah tujuan yang diharapkan
R. Latihan Evaluasi
Berisi
butir-butir soal untuk menguji kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah
dipelajari. Sebagai alat tingkat analisis soal dengan menggunakan jenis soal
esay test
S.
Alat
Evaluasi
Penilaian
dengan menggunakan Aspek Afektive yang mana hal yang akan dievaluasi berhubungan
dengan merubah sikap awal menjadi lebih baik terhadap kegiatan layanan
berdasarkan aspek afektive yang telah dilaksanakan.
Jenis Soal Esay Test
a.
Jelaskan Pengertian Optimis berarti bersikap
positif menurut pemahaman anda dan berikan alasannya?
b.
Mengapa bersikap optimis sangat
bermanfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain?
c.
kenapa kita harus menjadi orang yang bersikap
optimisme?
d.
Menurut pemahaman anda coba jelaskan cara
bersikap optimisme terhadap manusia dengan kehidupan?
e.
Apakah dengan bersikap tenang bisa
dikatakan telah bersikap optimis, Jelaskan alasan anda?
Jawab
a.
menurut pemahaman saya
Optimis mempunyai arti bersikap positif dalam hal ini sikap merupakan sesuatu
harapan baik dalam segala hal serta kecenderungan untuk mengharapkan hasil yang
menyenangkan.
b.
Bersikap optimis sangat bermanfaat bagi
diri sendiri dan orang lain karena mampu mengatasi kesulitan dengan baik secara
fisik dan mental dengan hal terbaik yang dapat anda berikan kepada diri anda, serta
dukungan dan semangat untuk jangka panjang.
c.
Karena dengan menjadi orang yang
bersikap optimis akan memberikan kita manfaat yaitu sebagai berikut :
ü Lebih
panjang umur
ü Jarang
mengalami depresi
ü Tingkat
stress lebih kecil
ü Memiliki
daya tahan tubuh yang lebih baik
ü Lebih
baik secara fisik dan mental
ü Mengurangi
resiko terkena penyakit jantung
ü Mampu
mengatasi kesulitan
d.
Menurut pemahaman saya
bersikap optimis terhadap manusia dalam kehidupan yaitu seseorang
yang optimis akan berbicara lebih lantang, dan lebih banyak senyum sehingga berteman
sebaiknya bukan untuk berbagi masalah serupa, tapi lebih berupa saling berbagi
pemecahan dan tujuan.
e.
bersikap optimis dikatakan telah
bersikap tenang apabila telah terlepas dari seberapa besarnya tekanan yang
sedang anda hadapi, cobalah untuk selalu bersikap membantu.
Analisis Butir-Butir Instrumen
Evaluasi
a. Menilai Test yang dibuat sendiri
Dalam mengadakan penilaian yang objektif
terhadap test yang kita susun dengan memperoleh keterangan tentang hasil test
akan membantu kita mengetahui mutu test yang disusun dalam hal :
1)
baik dari taraf kesukaran serta
ketidakjelasan perintah atau bahasa dari butir-butir soal yang telah disusun
harus diteliti secara jujur
2)
dengan mengidentifikasi butir-butir soal
yang jelek dengan penyempurnaan perolehan gambaran tentang keadan yang kita
susun secara selintas untuk mengadakan analisis soal
3)
merumuskan tujuan meteri sehingga dapat
merumuskan dengan setiap butir-butir soal yang telah disusun
4)
dengan mempunyai daya pembeda yang
tinggi terhadap butir-butir soal yang kita susun.
b. Analisis Butir-Butir Soal
berdasarkan tingkat kesukarannua
butir-butir soal diatas dapat dianalisis dengan skor yaitu sebagai berikut :
rumus
indeks kesukaran :
P
Dimana : P :
Tingkat kesukaran
B :
Banyaknya siswa menjawab soal itu dengan betul
Js : Jumlah
seluruh siswa peserta test
1)
dari jumlah siswa peserta test dalam
suatu kelas ada 25 orang. diantara jumlah siswa tersebut hanya 8 siswa yang
dapat mengerjakan soal no. 1 dengan betul. Maka model kesukarannya adalah :
P
P = 0,32
Jadi, menurut ketentuan indeks kesukaran
dengan soal no. 1 dengan P = 0,32 adalah soal sedang.
2)
dari jumlah siswa peserta test dalam
suatu kelas yang terdiri dari 25 siswa tersebut 18 orang yang bisa menjawab
soal no. 2 dengan benar. Maka indeks kesukarannya adalah :
P
P = 0,72
Jadi, indeks kesukaran menurut ketentuan
pada soal No. 2 dengan P = 0,72 yaitu soal mudah.
3)
dari jumlah siswa peserta test 25 orang
terdapat 6 siswa yang mampu mengerjakan soal No. 3 dengan benar. maka indeks
kesukarannya adalah
P
P = 0,24
jadi,
indeks kesukaran pada soal No. 3 menurut ketentuan dengan P = 0,24 adalah soal
sukar.
4)
dari jumlah siswa peserta test 25 orang
yang mampu menjawab soal No. 4 dengan benar yaitu 21 siswa. Maka kesukarannya
adalah
P
P
0,84
jadi,
menurut ketentuan indeks kesukaran pada soal no.4 dengan P = 0,84 adalah soal
mudah.
5)
dari jumlah siswa pserta test dalam
suatu kelas ada 25 orang. dari 25 orang siswa tersebut berupa 13 orang yang
dapat mengerjakan soal no. 5 dengan betul. maka indeks kesukarannya adalah :
P
P
=
0,52
jadi, menurut ketentuan
soal no. 5 indeks kesukarannya dengan P = 0,52 yaitu soal sedang.
Baubau, 02 Juni 2014
RUSLI
NPM. 112010005